Thursday, March 11, 2010

DARI CASANOVA SAMPAI EL BECHIR

Seorang siswa SMA menghilang dari rumahnya di paris, 1971 dan secara menakjubkan, dan telah muncul sebagai anggota suku nomadik (pengembara), menjelajahi gurun sahara yang sangat luas.
Jehan-philip casanova-demikian nama pemuda itu-diberitakan hidup sebagai seorang pengembala segerombolan kambing diantara orang-orang suku Taureg di mali utara, dekat perbatasan Aljazair. ( Mali sebuah negara merdeka, bekas jajahan Perancis yang berbatasan: dibarat denagn Mauritania dan Senegal, dibarat daya Guinea, ditimur dengan Nigeria, diselatan dengan Ivory Coast dan ditenggara Burkina Faso. Pendududknya sebanyak 6.6000.000 jiwa-menurut sensus 1980-denagn 65% persen muslim)

Pemuda Perancis yang sekarang berumur51 tahun ini, sudah menjadi seorang Muslim denagn nama El Bechir atau "pembawa kabar". El Bechir berusia 18 tahun sebagai pelajar kelas III sekolah menengah tingkat atas, ketika dia menghilang, diboncengi kesekolah untuk menempuh ujian
"Saya dapat kemurahan hati dari suami isteri yang membawa saya, menyeberagu Gurun Sahara Spanyol," jelasnya kepada seorang wartawan.
" Setelah beberapa mil mengikuti mereka saya mengambil keputusan untuk merubah kehidupan saya sama sekali".
"Ketika meninggalkan orang tua diParis, saya punya uang anya 100 franc-sama denagn 20 dollar AS, dan sebuah ID ini saya dapat melintasi negara lain dan menjelajahi bagian-bagian Gurun Sahara yang terbesar didunia ini".
"Di Afrika saya bertemu dengan sekelompok suku pengembara yang disebut Peuls Woddabes dan tinggal bersama mereka selama dua tahun," cerita pemuda Paris yang nekad ini.Kelompok-kelompok suku Woodabes ini senantiasa berpindah-pindah melalui dataran-dataran tandus sesuai menurut kebutuhan ternak kambing mereka. E l Bechir mengembara bagain utara. Mali, bisanya jalan kaki, kadang-kadang mengendarai seekor unta.
Ketika El Bechir bertemu dengan suku Taaureg, dia terkesan atas sambutan dan kerahtamahan mereka-suatu suku bangsa yang hidup dalam lingkungan gurun yang tandus dan berbukit-bukit. Didaerah itu El Bechir akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama kelompok Taureg
Mula-mula dia diperlakukan sebagai orang asing yang aneh, lanjut ceritanya.'Kami sering berhenti disebuah daerah dimana anak-anak tidak pernah melihat wajah seorang Eropa Pun," komentar Bechir. Pada mulanya anak=anak ini seperti takut, kemudian menjadi akrab dengan saya, Diantara mereka ada mendekati saya, lalu memoles hidung saya dengan jarinya, mungkin karena saking gemasnya. Dan ada pula yang melirit-lirit jauh sambil melemparkan senyum, lanjutnya pula.
Waktu berjalan terus, El Bechir mempelajari bahasa Taureg dengan tekun dan praktis serta mengambil ketetapan hati untuk menerapkan seluruh tata kehidupan Taureg, melepaskan semua yang berbau kebudayaan" material Barat".
Kebebasan disini hebat sekali, ibarat Gurun Sahara yang luas, membentang dari pantai barat kepantai timur Afrika,"ulas El Bechir.
Pemuda Perancis berjanggut yang beralih tradisi sebagai seorang Taureg ini kesengsem dengan gadis remaja dari suku tetangga. Perkenalan kedua Bani Adam yang tidak memandang asal dan keturunan ini, akhirnya dihiasi suatu pernikahan secara Islam.
Dari hasil perkawinan mereka, El Bechir kini menjadi seorang ayah dari dua orang puteri.
Kedua orang tuanya di Paris yang sudah lama rindu ingin tahu apakah puteranya masih hidup atau sudah tiada. Ibarat peribahasa; Hilang Tak Tau Rimbanya, mati dimana kuburnya." Suatu ketika kedua orang tuanya dapat menyaksikan cerita Jehan yang sudah berganti nama dengan El Bechir didalam sebuah film TV.
Menurut kedua orang tuanya El Bechir, petualangan puteranya adalah suatu petualanagan yang aneh dan buruk."Namun dia tetap merupakan bagian dari kehidupan kami," ujar ibunya sambil menyeka air mata yang meleleh kepipi

No comments:

Post a Comment